Berikut adalah materi coaching clinic untuk minggu ini, materi di tulis oleh Pak Sujarwo. Beliau adalah pelatih tim Pa Yuso dan seorang tenaga pengajar di FIK UNY Yogyakarta.
Pelatih merupakan seseorang yang secara ikhlas, penuh tanggungjawab dan mendedikasikan seluruh hidupnya bagi cabang olahraga yang ditekuninya. Melatih merupakan panggilan jiwa yang tidak semua orang memiliki kemampuan dalam melatih.
Mantan atlet sekalipun belum tentu bisa menjadi seorang pelatih yang baik. Latar belakang seorang pelatih sangat mempengaruhi kemampuan melatihnya, semakin pelatih tersebut memiliki pengalaman dalam olahraga tersebut dan juga didukung latar belakang akademisi maka semakin memperlancar tugas melatih yang dilakukannya.
Seorang pelatih yang baik dituntut mampu mejalani profesinya dengan tidak semata-mata bermodalkan dirinya sebagai bekas atlet, melainkan harus melengkapi dirinya dengan seperangkat kemampuan pendukung yang penting, diantaranya adalah kemampuan untuk mentransfer pengetahuan keolahragaannya kepada atletnya baik dari segi teknik, taktik, maupun mental.
Kemampuan untuk mengorganisir dinamika mental atlet juga merupakan salah satu hal yang tidak boleh dilupakan untuk dikuasai pelatih. Kemampuan tersebut ini akan terlihat dan teruji ketika dirinya menghadapi suasana kompetisi atau situasi latihan yang penuh dengan tekanan. Hanya pelatih yang memiliki filosofi yang kuat dan memilikikarakter yang kuat yang mampu mengatasi kendala-kendala yang ada dalam proses latihan atau kompetisi.
Filosofi atau cara pandang terhadap suatu tujuan, dalam hal ini pelatih masing-masing memiliki filosofi sendiri. Bahkan tidak sedikit pelatih jika ditanya tentang filosofi hidup atau filosofinya dalam melatih masih belum tahu. Sehingga penjiwaan dan pengejawantahan keilmuan dalam proses kepelatihannya menjadi tidak jelas, samar atau semu. Bisa anda cross check di lapangan, silahkan tanya apa filosofi anda dalam melatih? saya yakin mesti masih banyak yang tidak tahu apa itu filosofi.
Pada materi ini saya mencoba share tentang filosofi pelatih khususnya untuk pelatih bola voli. Menurut penulis bahwa pelatih bola voli hendaknya memiliki filosofi “atlet first, and winning second”, ini berarti bahwa seorang pelatih bola voli harus mengedepankan pembinaan atlet, baik secara fisik, kognitif, afektif, maupun psikomotor. Peningkatan kemampuan-kemampuan tersebut merupakan tolok ukur utama dari sebuah proses latihan. Setelah tercapai tujuan “atlet first”, kemudian baru “winning second”, yaitu kemenangan dalam suatu kompetisi atau kejuaraan merupakan prioritas berikutnya. Tidak sedikit juga pelatih mengutamakan kemenangan dibandingkan pembinaan atlet, sehingga berbagai cara digunakan demi mendapatkan juara. Seperti contoh: memalsukan data atlet, menyuap wasit, pengaturan skor, main gajah, dll.
Nilai penting kenapa filosofi pelatih ini sangat penting adalah dengan memahami filosofi, maka pelatih tahu bagaimana seharusnya dia melatih, dan tujuan yang ingin dicapai dengan langkah apa yang akan dilakukannya. Jika seorang pelatih sudah faham tentang filosofi, maka seorang pelatih akan dapat memiliki pegangan ketika menjalankan tugas profesionalnya.
Berikut 3 hal penting menurut (Reynolds, F: 2005) bagi seorang pelatih yang ingin mengembangkan filosofi kepelatihannya, yaitu:
1. Kenali diri anda sendiri, kelebihan, kekurangan dan bagian diri anda yang perlu dibenahi,
2. Memahami betul apa yang akan ditingkatkan atau dilatihkan,dan juga tantangan atau hambatan yang akan dihadapi,
3. Memahami karakter atlet, kepribadian mereka, kemampuan, tujuan, dan mengapa mereka berada atau berlatih olahraga tersebut.
Untuk kelanjutan materi coaching clinik anda bisa menyimak di web site yuso minggu depan.Terimaksih “SELAMAT BERLATIH”
Mantan atlet sekalipun belum tentu bisa menjadi seorang pelatih yang baik. Latar belakang seorang pelatih sangat mempengaruhi kemampuan melatihnya, semakin pelatih tersebut memiliki pengalaman dalam olahraga tersebut dan juga didukung latar belakang akademisi maka semakin memperlancar tugas melatih yang dilakukannya.
Seorang pelatih yang baik dituntut mampu mejalani profesinya dengan tidak semata-mata bermodalkan dirinya sebagai bekas atlet, melainkan harus melengkapi dirinya dengan seperangkat kemampuan pendukung yang penting, diantaranya adalah kemampuan untuk mentransfer pengetahuan keolahragaannya kepada atletnya baik dari segi teknik, taktik, maupun mental.
Kemampuan untuk mengorganisir dinamika mental atlet juga merupakan salah satu hal yang tidak boleh dilupakan untuk dikuasai pelatih. Kemampuan tersebut ini akan terlihat dan teruji ketika dirinya menghadapi suasana kompetisi atau situasi latihan yang penuh dengan tekanan. Hanya pelatih yang memiliki filosofi yang kuat dan memilikikarakter yang kuat yang mampu mengatasi kendala-kendala yang ada dalam proses latihan atau kompetisi.
Filosofi atau cara pandang terhadap suatu tujuan, dalam hal ini pelatih masing-masing memiliki filosofi sendiri. Bahkan tidak sedikit pelatih jika ditanya tentang filosofi hidup atau filosofinya dalam melatih masih belum tahu. Sehingga penjiwaan dan pengejawantahan keilmuan dalam proses kepelatihannya menjadi tidak jelas, samar atau semu. Bisa anda cross check di lapangan, silahkan tanya apa filosofi anda dalam melatih? saya yakin mesti masih banyak yang tidak tahu apa itu filosofi.
Pada materi ini saya mencoba share tentang filosofi pelatih khususnya untuk pelatih bola voli. Menurut penulis bahwa pelatih bola voli hendaknya memiliki filosofi “atlet first, and winning second”, ini berarti bahwa seorang pelatih bola voli harus mengedepankan pembinaan atlet, baik secara fisik, kognitif, afektif, maupun psikomotor. Peningkatan kemampuan-kemampuan tersebut merupakan tolok ukur utama dari sebuah proses latihan. Setelah tercapai tujuan “atlet first”, kemudian baru “winning second”, yaitu kemenangan dalam suatu kompetisi atau kejuaraan merupakan prioritas berikutnya. Tidak sedikit juga pelatih mengutamakan kemenangan dibandingkan pembinaan atlet, sehingga berbagai cara digunakan demi mendapatkan juara. Seperti contoh: memalsukan data atlet, menyuap wasit, pengaturan skor, main gajah, dll.
Nilai penting kenapa filosofi pelatih ini sangat penting adalah dengan memahami filosofi, maka pelatih tahu bagaimana seharusnya dia melatih, dan tujuan yang ingin dicapai dengan langkah apa yang akan dilakukannya. Jika seorang pelatih sudah faham tentang filosofi, maka seorang pelatih akan dapat memiliki pegangan ketika menjalankan tugas profesionalnya.
Berikut 3 hal penting menurut (Reynolds, F: 2005) bagi seorang pelatih yang ingin mengembangkan filosofi kepelatihannya, yaitu:
1. Kenali diri anda sendiri, kelebihan, kekurangan dan bagian diri anda yang perlu dibenahi,
2. Memahami betul apa yang akan ditingkatkan atau dilatihkan,dan juga tantangan atau hambatan yang akan dihadapi,
3. Memahami karakter atlet, kepribadian mereka, kemampuan, tujuan, dan mengapa mereka berada atau berlatih olahraga tersebut.
Untuk kelanjutan materi coaching clinik anda bisa menyimak di web site yuso minggu depan.Terimaksih “SELAMAT BERLATIH”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar