Dalam proses latihan hendaknya pelatih memperhatikan hal-hal penting atau prinsip-prinsip dalam latihan, dimana ada beberapa aturan yang tidak boleh dilanggar dan perlu dipahami oleh pelatih, diantaranya:
1. Perkembangan Multilateral.
2. Partisipasi Aktif.
3. Individual.
4. Overload.
5. Spesifikasi.
6. Kembali Asal/pulih asal.
7. Variasi.
Prinsip perkembangan multilateral dimana, fondasi dari suatu bangunan latihan yang bagus maka akan kokoh, begitu juga dengan pengoptimalan kemampuan multilateral bagi atlet khususnya pada usia 6 s.d 15 tahun akan membawa dampak yang signifikan nantinya pada keberhasilan gerak atau keluasan gerak yang dimiliki pada jenjang level atlet elit. Jika kemampuan multilateral seorang atlet kurang bagus, maka kendala untuk penguasaan teknik tinggi akan mengalami kendala. Untuk prinsip partisipasi aktif, disini menuntut kerjasama yang bagus antara usaha maksimal dari atlet dengan kerja keras pelatih, dengan latihan yang kontinyu. Prinsip individual intinya adalah masing-masing atlet merupakan individu yang berbeda-beda baik dilihat dari
A. Gen/keturunannya (sifat, mental dan emosi),
B. Umur perkembangan (biologis),
C. Umur latihan (tergantung masa latihan). Prinsip overload atau beban lebih, yaitu beban latihan hendaknya selalu meningkat, namun disesuaikan peningkatannya, melihat dengan perkembangan kemampuan atlet baik fisik, teknik maupun mental, dan yang paling penting jangan sampai terjadi over training.
Prinsip selanjutnya yaitu spesifikasi, dimana dalam prinsip ini pada usia tertentu maka sebaiknya atlet dikhususkan dengan cabang olahraga yang sesuai dengan kemampuan atau skill yang dimiliki, agar fokus. Prinsip kembali asal atau pulih asal, biasanya prinsip ini berlaku manakala atlet sudah tidak mau berlatih secara kontinyu lagi, atau terjadi vacum latihan, sehingga organ-organ tubuh dan kemampuan vasculer akan mengalami penurunan dan kembali seperti sediakala sebelum latihan. Prinsip terakhir yaitu variasi latihan, disini menuntut pelatih dan tim harus mampu mengkreasikan suatu latihan yang menarik bagi atlet, hal ini sangat penting agar atlet tidak bosan dengan pelatih.
Suatu latihan hendaknya memiliki tujuan atau sasaran yang terukur dan jelas, berikut sasaran dalam latihan yang hendaknya bisa tercapai:
1. Perkembangan fisik multilateral.
2. Perkembangan fisik khusus.
3. Faktor teknik.
4. Faktor taktik.
5. Aspek psikologi.
6. Faktor kesehatan.
7. Pencegahan cidera.
Sasaran latihan di atas merupakan sasaran latihan yang harus bisa diukur dan dicapai secara jelas dalam latihan. Banyak pelatih bagus dalam setiap cabang olahraga, namun masih sangat sedikit pelatih yang memiliki catatan latihan secara khusus tentang perkembangan dan juga hasil dari latihan yang sudah dilakukan. Hal tersebut juga menjadi kelemahan beberapa pelatih. Pencegahan cedera merupakan sasaran utama bagi pelatih, dimana sebagus apapun atlet, namun jika dia dirundung cedera yang berkepanjangan maka akan tidak berguna atau percuma latihan yang dilakukan tersebut. Sehingga pelatih mutlak harus mendesain bagaimana latihan yang save dan juga tetep berkualitas. Disini penulis hanya berbagi tentang konsep latihan, namun hal yang terpenting dalam latihan adalah “trial and error” dalam batas kewajaran pada suatu latihan itu harus berani dilakukan, jika kita tidak berani mencoba dan juga langsung praktek melatih di lapangan (hanya membaca teori) maka kemungkinan kecil kita dapat berhasil dalam melatih. Hal tersebut dilandasi dengan kondisi dan situasi di lapangan sangat heterogen, sehingga pengalaman pelatih dalam melatih sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan pengambilan keputusan yang diambil saat terjadi masalah di lapangan.
Demikian materi Coaching Clinic dari Pak Sujarwo, semoga bisa bermanfaat dan semakin menambah ilmu tentang dunai kepelatihan.
“SELAMAT BERLATIH”